Pendahuluan
Dunia dikejutkan dengan
beredarnya sebuah dokumen bernama Panama Papers. Dokumen yang berisi data klien
firma hukum Mossack Fonseca di Panama itu mencatut banyak sekali nama para
pejabat dan orang penting di dunia. Termasuk nama-nama orang Indonesia. Terjadi
berbagai masalah yang ditimbulkan dari ‘kebocoran’ informasi penting tersebut.
Mundurnya pejabat Negara, penyelidikan, propaganda atau black campaign dan
masih banyak lagi.
Fenomena yang terjadi itu
membuktikan bahwa informasi suatu perusahaan merupakan sebuah aset yang penting
dan sangat rahasia. Di Indonesia sendiri, kebocoran informasi juga pernah
dialami oleh salah satu perusahaan. Sebuah file berisi daftar gaji seluruh
pegawai di perusahaan itu tersebar ke semua pegawai melalui e-mail. Tentu saja
menimbulkan berbagai dampak negatif. Karena informasi yang bocor tersebut,
akhirnya seorang pegawai dapat mengetahui gaji pegawai yang lain. Gaji yang
mungkin saja berbeda antar pegawai yang memiliki kedudukan yang sama.
Maka, ketika kita telah menyadari
bahwa informasi adalah aset yang penting untuk dijaga, kita harus mengetahui
cara-cara pengamanan informasi. Terdapat sebuah standar yang dibuat oleh
International Organization for Standardization (ISO) terkait keamanan informasi
yaitu ISO/IEC 27001 dan ISO/IEC 20000.
Tentang ISO 27000
Dokumen ISO 27000 merupakan acuan
standar yang digunakan dalam ISMS (Information Security Management System) yang
dikembangkan oleh International Organization for Standardization (ISO). ISO
27000 tidak lepas dari standard sebelumnya yaitu BS (British Standard) 7799 dan
ISO 17799 yang juga membahas mengenai keamanan informasi. Pada dokumen terbaru,
seri-seri dikelompokkan ke dalam bagian masing-masing dalam keamanan informasi.
Berikut adalah penjelasan dari
beberapa ISO 27000:
1. ISO
/ IEC 27000
Berisi daftar kata
dan istilah yang digunakan di dalam standarisasi.
2. ISO
/ IEC 27001 (BS 7799-2)
Berisi
spesifikasi dari ISMS berbasis ISO 27000 dan menyediakan model-model untuk
implementasi, pemantauan, review, operasi, penjagaan dan pengembangan ISMS.
Contoh bab yang ada di dalam seri ini adalah Management Responsibility,
Internal Audits, dan ISMS Improvement.
3. ISO
/ IEC 27002 (ISO 17799)
Berisi detail
dari control. Jikalau ada kode-kode program, maka seri ini berisi dari
implementasi kode tersebut. Contoh yang ada di dalam seri ini adalah Risk
Assessment and Treatment, Asset Management, Access Control, dan Business
Continuity.
4. ISO
/ IEC 27003
Berisi panduan
tentang cara implementasi ISMS yang mencakup konsep PDCA (Plan Do Check Act).
Contoh bab adalah Critical Success Factor, Panduan menggunakan PDCA, Panduan
dalam proses PDCA.
5. ISO
/ IEC 27004
Berisi panduan
tentang metode pengukuran, yaitu pengukuran efektifitas dari ISMS yang telah
diimplementasikan. Selain itu juga berisi panduan dalam pemilihan metric proses
alignment dengan ISO 27002.
6. ISO
/ IEC 27005
Berisi panduan
mengenai implementasi Information Security Risk Management dan kebutuhan yang
lain dalam sertifikasi ISO 27000. Contoh bab yang ada di dalam seri ini adalah
ISR (Information Security Risk) Assessment, ISR Treatment, ISR Acceptance, ISR
Communication, ISR Communication and Review.
7. ISO
/ IEC 27006:2007
Berisi panduan
audit terhadap ISMS dan sertifikasi dari ISMS beserta kriterianya.
Tren Negara dengan
ISO 27001
Tabel di bawah ini menampilkan daftar Negara dan jumlah perusahaan
yang telah mendapatkan sertifikasi ISO 27001. Data didapatkan dari http://www.iso27001certificates.com/.
Tabel 1 Daftar Negara dengan Jumlah
Perusahaan Bersertifikat ISO 27001
Negara
|
Total
|
Negara
|
Total
|
Negara
|
Total
|
Japan
|
3657
|
Slovenia
|
17
|
Gibraltar
|
3
|
India
|
509
|
Philippines
|
15
|
Macau
|
3
|
China
|
495
|
Pakistan
|
14
|
Portugal
|
3
|
UK
|
454
|
Vietnam
|
14
|
Argentina
|
2
|
Taiwan
|
376
|
Iceland
|
13
|
Belgium
|
2
|
Germany
|
144
|
Netherlands
|
13
|
Bosnia Herzegovina
|
2
|
Korea
|
106
|
Saudi Arabia
|
13
|
Cyprus
|
2
|
USA
|
96
|
Indonesia
|
11
|
Isle of Man
|
2
|
Czech Republic
|
95
|
Kuwait
|
11
|
Kazakhstan
|
2
|
Hungary
|
71
|
Bulgaria
|
10
|
Morocco
|
2
|
Italy
|
60
|
Norway
|
10
|
Ukraine
|
2
|
Poland
|
56
|
Russian Federation
|
10
|
Armenia
|
1
|
Spain
|
55
|
Sweden
|
9
|
Bangladesh
|
1
|
Malaysia
|
47
|
Colombia
|
8
|
Belarus
|
1
|
Ireland
|
37
|
Bahrain
|
7
|
Denmark
|
1
|
Thailand
|
36
|
Iran
|
7
|
Ecuador
|
1
|
Austria
|
35
|
Switzerland
|
7
|
Jersey
|
1
|
Hong Kong
|
33
|
Canada
|
6
|
Kyrgyzstan
|
1
|
Greece
|
30
|
Croatia
|
6
|
Lebanon
|
1
|
Romania
|
30
|
South Africa
|
5
|
Luxembourg
|
1
|
Australia
|
29
|
Sri Lanka
|
5
|
Macedonia
|
1
|
Singapore
|
29
|
Lithuania
|
4
|
Mauritius
|
1
|
Mexico
|
24
|
Oman
|
4
|
Moldova
|
1
|
Brazil
|
23
|
Peru
|
4
|
New Zealand
|
1
|
Slovakia
|
23
|
Qatar
|
4
|
Sudan
|
1
|
Turkey
|
21
|
Chile
|
3
|
Uruguay
|
1
|
UAE
|
20
|
Dominican Republic
|
3
|
Yemen
|
1
|
France
|
19
|
Egypt
|
3
|
||
Total
|
6942
|
Pada tabel di atas, jumlah
perusahaan yang telah bersertifikat ISO 27001 ada 11 perusahaan. Tidak sebanyak
Negara Asia yang lain, bahkan masih kalah dengan Negara tetangga seperti
Malaysia dan Singapura. Jika dilihat dari sumber yang lain, Indonesia termasuk ke dalam Negara dengan sertifikasi ISO antara 10
hingga 100. Jumlah yang terbilang masih kurang daripada Negara lain yang
mencapai di atas 10000.
Meski di dalam halaman
menyebutkan bahwa jumlah sertifikasi masih kurang (kurang dari 25000), namun di
tiap tahunnya, jumlah ini mengalami peningkatan. Seperti yang terlihat pada
gambar di bawah. Ini menunjukkan bahwa keamanan informasi di seluruh dunia
semakin menjadi kebutuhan. (ISO/IEC 27001:2013 Information technology — Security techniques —
Information security management systems — Requirements, 2014)
Lantas, apa saja isi dari dokumen
ISO 27001 dan bagaimana cara mendapatkan sertifikasinya? Pada makalah ini,
penulis mencoba merangkum beberapa hal terkait ISO 27001 dan tidak menutup
kemungkinan akan menghubungkannya dengan ISO 20000, karena kedua dokumen
standarisasi tersebut hampir memiliki kesamaan di bidang keamanan informasi.
Penjelasan mengenai ISO 27001
dapat kita temukan di banyak tempat di internet. Penulis mencoba merangkum
definisi, sejarah singkat dan hal-hal apa saja yang ada di dalam dokumen
standarisasi tersebut. Penulis mengacu kepada halaman website http://www.iso27001security.com dan
dokumen pdf ISO/IEC 27001.
Pengantar ISO/IEC 27001
ISO / IEC 27001 secara resmi
menetapkan suatu Manajemen Keamanan Sistem Informasi / ISMS, serangkaian
kegiatan mengenai manajemen risiko keamanan informasi. ISMS adalah kerangka
kerja manajemen yang menyeluruh melalui identifikasi, analisis dan pembahasan
risiko keamanan informasi dari sebuah organisasi. ISMS memastikan bahwa
pengaturan keamanan berjalan baik untuk mengikuti perubahan terhadap ancaman
keamanan, kerentanan dan dampak bisnis (aspek penting dalam bidang tersebut),
dan keuntungan utama dari pendekatan risiko.
Standar ini mencakup semua jenis
organisasi (misalnya perusahaan komersial, instansi pemerintah, non-profit),
semua ukuran (dari mikro-bisnis sampai perusahaan multinasional besar), dan
semua industri atau pasar (misalnya ritel, perbankan, pertahanan, kesehatan,
pendidikan, dan pemerintahan). Maka sudah jelas bahwa pembahasan organisasi ini
sangat luas.
ISO / IEC 27001 tidak secara
resmi mengontrol keamanan informasi secara spesifik karena kontrol yang
diperlukan sangat bervariasi di berbagai organisasi standar. Kontrol keamanan
informasi dari ISO / IEC 27002 dicatat dalam Annex A dari ISO / IEC 27001.
Organisasi bebas mengadopsi ISO / IEC 27001 untuk memilih mana kontrol keamanan
informasi spesifik yang berlaku untuk situasi keamanan informasi khusus mereka,
menulis daftar dalam menu dan melengkapinya dengan pilihan lain. Sama seperti
ISO / IEC 27002, kunci untuk memilih kontrol yang berlaku adalah untuk
melakukan penilaian yang komprehensif dari risiko keamanan informasi
organisasi, yang merupakan salah satu bagian penting dari ISMS.
Selain itu, manajemen dapat
memilih untuk menghindari, mentransfer atau menerima risiko keamanan informasi
daripada menanggulanginya melalui kontrol (keputusan manajemen risiko).
Struktur Standarisasi
ISO/IEC 27001:2013 memiliki bagian-bagian,
yaitu:
·
0 Introduction
Standar yang
digunakan untuk pendekatan proses.
·
1 Scope
Menetapkan
persyaratan ISMS umum yang cocok untuk organisasi dari semua jenis, ukuran dan
bentuk.
·
2 Normative References
Hanya ISO/IEC
27000 yang dianggap sangat penting untuk pengguna ISO 27001. Sisanya adalah
opsional.
·
3 Terms and Definitions
Aturan secara
singkat, glossary yang diformalkan.
·
4 Context of the Organizations
Memahami konteks
organisasi, kebutuhan dan harapan dari para stakeholder (pihak yang
berkepentingan), dan mendefinisikan lingkup ISMS.
·
5 Leadership
Puncak manajemen
atau pimpinan organisasi harus menunjukkan komitmen dan kepemimpinan terhadap
ISMS, mandat kebijakan, dan menetapkan peran, tanggung jawab dan wewenang
keamanan informasi.
·
6 Planning
Menguraikan
proses untuk mengidentifikasi, menganalisa dan merencanakan penangangan risiko
keamanan informasi dan memperjelas tujuan keamanan informasi.
·
7 Support
Dukungan yang
memadai, sumber daya yang kompeten, kesadaran yang meningkat, persiapan dan kontrol
dokumen.
·
8 Operation
Sedikit lebih
detail tentang penilaian dan perlakuan risiko keamaan informasi, pengelolaan
perubahan, dan dokumentasi berbagai hal.
·
9 Performance Evaluation
Pemantauan,
pengukuran, analisa dan evaluasi (audit), peninjauan control keamanan informasi,
proses dan sistem manajemen untuk melakukan perbaikan yang sistematis.
·
10 Improvement
Mengatasi temuan
audit dan review dan melakukan perbaikan secara terus menerus untuk ISMS.
·
Annex A Reference Control Objectives and
Controls
·
Bibliography
Sumber lain menyebutkan bahwa ISO
27001 information security management system – requirement, terdiri dari 11
domain area, 39 control objectives, dan 133 control. Berikut adalah gambaran
dari ISO 27001.
1. Security
Policy
2. Organizing
Information Security Policy
3. Asset
management
4. Human
resources security
5. Physical
and Environment Security
6. Communication
and Operation management
7. Information
system acquisition, development, and
maintenance
8. Information
system incident management
9. Business
continuity Management
10. Compliance
Cara Memperoleh Sertifikasi
Bagi setiap perusahaan yang ingin
memperoleh sertifikasi ISO 27000 maka terdapat beberapa syarat yang harus
dipenuhi antara lain:
1. ISMS
Implementation project Document: Mencakup ISMS Implementation Plan, Information
security matrics, Risk Assessment methodology, ISMS Organization dan lain-lain.
2. ISMS
Information Security Policy: Mencakup Physical Security Policy, Virus/Malware
Policy, Penetration testing Policy dan lain-lain.
3. Baseline
Technical Security Standard: Mencakup standar konfigurasi dan parameternya
untuk teknologi diterapkan diperusahaan seperti: database, firewall, DMZ,
Router dan Switch, Wireless network dan lain-lain.
4. Information
Security Related Procedure: Mencakup Prosedur-prosedure seperti: patch management,
backup dan restore, incident response dan lain-lain.
5. Management
system procedure: Mencakup prosedur document dan record procedure, ISMS Audit
Guideline, Corrective dan Preventive Action procedure dan lain-lain.
6. Information
security related job description: Mencakup antar lain job desrciption dari
Security administrator, Information owner, IT Auditor dan lain-lain.
7. ISMS
Operational Artifacts: Mencakup antara lain dokumen BCP dan DRP, Therat and
vulnerability checklist dan lain-lain.
8. SMS
Register : Mencakup register atau record yang ada antar lain: BCP register,
Access dan Authorization list, Software
license register dan lain-lain
Tujuan Implementasi ISO 27001
Implementasi ISO/IEC 27001:2005
ini bertujuan untuk memberikan gambaran implementasi sistem manajemen keamanan informasi
berstandar internasional kepada perusahaan, organisasi nirlaba, instansi atau
publik agar dapat mempelajari dan mencoba mengimplementasikannya dilingkungan
sendiri.
Implementasi ISO/IEC 27001:2005
pada kegiatannya juga mencoba melakukan kegiatan audit terhadap semua aspek
terkait, seperti: kondisi jaringan komputer lokal, policy, manajemen SDM, organisasi
keamanan informasi, dan lain-lain.
Tujuan
Audit dan Manfaat Penetapan ISO/IEC 27001:2005
1. Audit
ISMS memberi pemahaman yang lebih baik mengenai asset informasi dan proses
manajemen keamanan informasi yang diperlukan.
2. Membantu
memberikan pemahaman pentingnya keamanan informasi pada karyawan, stakeholder
dan masyarakat umum.
3. Membantu
mengarahkan implementasi sistem manajemen keamanan informasi berdasarkan kepada
pertimbangan manajemen risiko.
4. Mendukung
organisasi dengan memberi kerangka kerja (panduan) proses untuk
mengimplementasikan dan melakukan manajemen serta kontrol terhadap keamanan
informasi agar dapat menjamin bahwa objek-objek keamanan tertentu telah
dicapai.
5. Membantu
organisasi untuk menjaminkan risiko keamanan dapat dikendalikan dengan biaya
terkontrol dan dengan feedback yang menguntungkan.
6. Meningkatkan
keyakinan terhadap organisasi karena telah mematuhi undang-undang,
peraturan-peraturan negara, dengan menjamin kualitas informasi dan pelayanan.
7. Mempersilakan
auditor internal maupun external untuk memastikan bahwa organisasi telah
mematuhi aturan-aturan, memiliki arah pengembangan Manajemen dan
standard-standard yang dilaksanakan.
8. Simbol
untuk kualitas dan keamanan. Penetapan ISO/IEC 27001:2005 akan menunjukkan
kepada pelanggan-pelanggan, partner anda dan pihak pemerintah bahwa kualitas
pelayanan dan keamanan yang baik dalam proses bisnis anda telah dikendalikan
dengan benar, hal ini dapat menjadi publikasi yang sangat positif bagi
organisasi untuk meraih kepercayaan stake holder.
Tentang ISO/IEC 20000
ISO/IEC 20000 adalah standar
internasional pertama untuk manajemen layanan teknologi informasi (ITSM, IT
Service Management). Standar ini didasari dan ditujukan untuk menggantikan
British Standards BS 15000. Standar ini pertama kali dipublikasikan pada
Desember 2005 dan seperti pendahulunya, BS 15000, awalnya dikembangkan untuk
menggambarkan pedoman praktik terbaik yang terdapat dalam kerangka kerja ITIL
(Information Technology Infrastructure Library) walaupun standar ini juga
mendukung kerangka kerja dan pendekatan ITSM lainnya.
ISO/IEC 20000 terdiri dari dua
bagian: satu spesifikasi untuk manajemen layanan TI dan satu aturan pelaksanaan
untuk manajemen layanan. Bagian pertama, ISO 20000-1, menganjurkan penggunaan
pendekatan proses terintegrasi untuk secara efektif menyediakan layanan
terkelola sesuai kebutuhan bisnis dan pelanggan. Bagian kedua, ISO 20000-2,
adalah suatu 'aturan pelaksanaan' dan menjelaskan praktik-praktik terbaik untuk
manajemen layanan dalam lingkup ISO 20000-1.
Implementasi ISMS
Ada 4 tahap yang umum dilakukan
di dalam ISMS, yaitu Plan, Do, Check dan Act.
1. “Plan”
Tahap perencanaan terdapat
beberapa aktivitas yang perlu dilakukan antara lain:
a. Ruang
lingkup ISMS,
Pemetaan ruang
lingkup ISMS agar sesuai dengan kebutuhan keamanan informasi perusahaan seperti
pemetaan terhadap proses-proses bisnis yang ada, fungsi-fungsi yang berjalan
dalam sistem informasi dan aspek-aspek teknologi yang diterapakan. Pemetaan ini
bertujuan untuk mendapatkan gambaran terkini, gap, dan planning kedepan
terhadap ISMS.
b. Pendekatan
Metodologi berbasis Risiko
Pendekatan
metodologi berbasis risiko ini disesuaiakan dengan kriteria perusahaan atau
dapat menggunakan standard atau framework yang paling sesuai diterapkan.
Metologi secara umum dibagi dalam beberapa tahap sesuai dengan antara lain:
·
Analisa Risiko : Dalam tahap ini terdapat
beberapa aktivitas seperti asesmen risiko seperti indentifikasi threat,
vurnerablity, karakterisktik sistem, likelyhood, analisa dampak/menghitung BIA
dan lain-lain J. Tujuan dari tahap ini untuk memeperoleh gambaran detail dari
risiko yang ada.
·
Risk Mitigation: Pemilihan terhadap mitigaasi
risiko yang akan digunakan, strategi mitigasi risiko, cost benefit analysis dan
lain-lain. Pemilihan kontrol dan metrik terhdap ISMS yang bertujuan untuk
memperoleh suatu “nilai” berdasarkan gambaran kondisi ISMS dan target
pencapaian dari penerapan.
·
Risk Evaluation dan Monitoring: Monitoring dan
evaluasi terhadap risiko yang ada.
c. Penentuan
Kebijakan ISMS
Merupakan
pernyataan resmi perusahaan terkait ISMS yang dapat berupa Policy, procedure,
standard, guideline dan work instruction.
d. SOA
(Statement of Applicability)
Dokumentasi
analisis terkait apa dan mengapa kontrol atau kebijakan isms tersebut dipilih
dan akan diterapkan. SOA dapat dilakukan setelah melakukan metodologi berbasis
risiko.
2. “Do”
Tahap “DO” merupakan tahap
pelaksanaan dari apa-apa yang telah ditentukan dan direncanakan dalam tahap
sebelumnya yakni “PLAN”. Aktivitas-aktivitas ditahap ini antara lain:
a. Mengelola
semua resources yang mungkin terlibat dalam ISMS mencakup : acquire, configuration, maintain dan
disposal.
b. Pengawasan
implementasi dari ISMS.
c. Pengembangan
kebijakan yang disesuaian dengan kerangka yang dihasilkan dalam tahap plan. Dan
lain-lain J.
d. Knowledge
transfer dan user awarness terhadap ISMS.
3. “Check”
ISMS memerlukan adanya pengukuran
dalam tahap perencanaan dan implementasi untuk memberikan gambaran gap antara
perencanaan dengan implementasi dan dalam rangka menuju langkah improvement
ISMS. Dalam tahap ini aktivitas yang dapat dilakukan antara lain:
a. Pengukuran
hasil kinerja dari keseluruhan ISMS mecakup pencatatan dan pengumpulan
bukti-bukti baik fisik maupun logik sebagai sarana audit.
b. Pengukuran
efektifitas dari suatu control yang diterapakan.
c. Review
keseluruhan ISMS dan memberikan analisa ISMS.
4. “Act”
Seluruh control yang ditetapkan
dan telah diterapkan dalam ISMS tidak akan memberikan hasil yang efektif tanpa
adanya improvement atau semua itu hanya akan menjadi tumpukan dokumen atau
kumpulan file-file tanpa arti. Tahap “Act” mencakup point penting antara lain:
a. Melakukan
peningkatan dari hasil asesmen tahap-tahap ISMS sebelumnya.
b. Memastikan
kegagalan tidak terulang kembali.
c. Knowledge
transfer dari hasil peningkatan.
References
An Introduction to ISO 27001, ISO 27002....ISO 27008. (2013). Retrieved from The ISO 27000 Directory:
http://www.27000.org/
ISO 20000 IT Service Management Standards. (2016). Retrieved from Standards Direct:
http://20000.standardsdirect.org/
ISO/IEC 27001:2013 Information technology — Security
techniques — Information security management systems — Requirements. (2014). Retrieved from ISO/IEC 27001:
http://www.iso27001security.com/html/27001.html
Mauliawati, A. (2010). Perencanaan Information
Technology Service Management (ITSM) Menggunakan ISO 20000 pada Universitas
Terbuka. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.
Syafrizal, M. (n.d.). INFORMATION SECURITY
MANAGEMENT SYSTEM (ISMS) MENGGUNAKAN STANDAR ISO/IEC 27001:2005.
Artikelnya Mantap tentang ISO 27001,Jangan Lupa Kunjungi juga ini yaitu ISMS berbasis ISO 27001 https://itgid.org/isms-awareness-based-iso-27001/ makasih
BalasHapus